animasi

animasi blog

Selasa, 02 Februari 2016

Lift

girl_lift_by_shikidark-d7xwrud.jpg 
Sore ini nampak damai seperti biasanya. Aku memandangi jam yang mulai menunjukkan pukul 15.00. Sejam lagi jam praktekku akan berakhir, tidak banyak pasien yang datang pada hari ini. Hanya beberapa orang tua yang mengeluhkan kesehatannya yang sebenarnya lebih terganggu karena faktor psikis.

Biip...interkomku berbunyi. Nampaknya akan ada pasien, aku memencet tombol interkom.
"Halo dokter." terdengar suara resepsionis yang sudah sangat kuhapal.
"Ya, ada apa?"
"Ada pasien eating disorder yang akan menemui dokter sekarang. namanya Amanda."
"Baik, suruh langsung naik ke ruanganku."
"Baik dokter."

Aku duduk menunggu di ruanganku. Selang 15 menit tapi tidak ada seorangpun yang masuk kedalam ruanganku, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke toilet dulu. Pada saat aku keluar ruangan tampak orang2 berkerumun di depan lift.
"Ada apa ini?" tanyaku pada petugas keamanan.
"Liftnya macet, ada yang terkurung di dalam lift."
Ini pasti pasienku. Pikirku sebaiknya aku menunggunya hingga ia keluar dari dalam lift, mudah2an ia tidak menderita claustrophobic.

Sejam kemudian pintu lift berhasil terbuka. Orang2 bertepuk tangan gembira, tapi dalam seketika mereka semua terdiam, bahkan petugas keamanan yang membuka pintu liftpun menutup hidungnya dan terlihat seperti akan muntah.

Didalam lift terlihat ada seorang wanita yang sepertinya berbobot sekitar 200kg, dan berbau sangat mengerikan. Ia memakai kaos berwarna pink yang blepotan saus, bahkan di tangan dan sekitar mulutnyapun penuh dengan saus. Ia diam terisak sambil memegang erat kantong sampah hitam yang besar, dari kantong itulah asal bau yang mengerikan itu.
"Ma...maaf...aku lapar." katanya sambil terisak.
Aku maju menyeruak diantara kerumunan orang2 dan bertanya kepadanya. "Kau pasti Amanda kan? aku menunggumu daritadi. Ayo kita keruanganku."

Dia diam sambil terus menangis "A...Aku lapar...Aku lapar."
"Ayo Amanda kita mengobrol di ruanganku saja, aku mengerti bahwa pengalaman terkurung dalam lift bisa membuat traumatik."

Perlahan ia mengikutiku menuju ke ruanganku. Ia tidak berhenti menangis dan semakin erat memeluk kantong plastiknya. Aku berdoa didalam hati "Ya Tuhan...jangan sampai kantongnya sobek dan tumpah mengotori ruanganku."

"Ayo Amanda. Silahkan mulai ceritamu, apa saja untuk menenangkan hatimu."
"Ma...maaf...aku lapar...aku lapar." kemudian ia menangis lagi.
"Dengar Amanda. Tidak apa2 jika kau ingin makan."
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya lapar."
"Aku mengerti jika kau merasa takut setelah terkurung di lift tadi, mungkin kau mau pulang saja?"
Ia mengangguk perlahan
"Baiklah Amanda. Silahkan buat janji ke bagian resepsionis, sampai bertemu kembali di sesi kita yang berikutnya. Ngomong2 apa itu di dalam kantong plastik yang kau pegang daritadi?"
"I...Ini hanya sisa2."

Perlahan Amanda berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan. Aku menarik nafas lega saat terdengar suara pintu ditutup. Nampaknya ia akan menjadi pasien terakhirku hari ini, Aku langsung mengemas barang2ku dan pulang.

Pada saat menuju tempat parkir aku bertemu dengan petugas resepsionis yang tadi menghubungiku.
"Halo dokter, bagaimana dengan pasien terakhir anda hari ini?"
"Luar biasa sekali. Tahukah kamu kalau dia terkurung di dalam lift tadi?"
"Kasihan sekali dia, dia pasti sangat ketakutan."
"Wajar saja dengan tubuh sebesar itu ia pasti sering mengalami kejadian seperti itu pada saat naik lift."
"Iya dokter, aku mengerti. Ibunya memang seperti itu, kasihan dia, gadis malang."
Aku terdiam.
"Ibunya katamu? bukankah dia pasien yang kau kirim?"
"Bukan dokter, Amanda berumur 12 tahun. Ia menderita aneroxia."

Pikiranku kembali melayang ke kejadian tadi. Saus dan kantong yang berisi sisa2, gumaman lapar yang tidak berhenti2. Astaga.  

sumber:http://www.bluefame.com/topic/496877-creepy-pasta-no-sleep-urban-legend-terjemahan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar