Tetanggaku adalah orang yang aneh. Ia sangat tertutup dan tak pernah berbicara dengan orang lain. Suamiku sering bercanda bahwa ia seorang pembunuh psikopat. Aku tak pernah menyukai lelucon semacam itu dan beranggapan bahwa mungkin tetangga kami itu adalah orang yang pemalu. Namun tetap saja tetanggaku itu membuatku merasa tak nyaman.
Suamiku bekerja dalam shift siang dan malam secara bergantian. Malam ini kebetulan ia mendapatkan shift malam. Aku tak suka tidur sendirian di rumah saat malam hari, namun apa boleh buat. Aku mencoba membuat diriku nyaman dengan menonton televisi kemudian pergi tidur.
Namun malam itu aku terbangun karena suara keras. Mungkin suamiku sudah pulang? Aku melihat ke arah jam dan waktu menunjukkan pukul 2.30 subuh. Aku panik karena suamiku selalu pulang pukul 6 pagi dan suara itu berasal dari dalam rumah! Akupun memberanikan diri untuk bangun dan mengintip dari pintu kamarku. Jantungku berdegup kencang ketika melihat tetanggaku itu mendobrak masuk ke rumahku. Dengan diam-diam aku memanggil polisi lewat telepon di kamar tidurku dan diam di sana. Aku sangat ketakutan dan terus berdoa semoga polisi segera datang.
Hatiku lega ketika polisi akhirnya datang dan mereka berhasil menangkapnya.
Aku masih berada di kamar tidurku menatap dari kejauhan ketika mereka menyeretnya ke dalam mobil polisi. Akhirnya aku selamat. Dari jendela kamar kulihat pria itu mencoba meronta dan berteriak, melawan para polisi. Ternyata memang benar tetanggaku itu gila!
“Kau tak mengerti!” jeritnya.
“Aku melihat seseorang masuk ke rumahmu!”
Saat otakku berusaha mencerna apa yang baru saja ia katakan, aku merasakan sepasang tangan membekap mulutku.
sumber: http://mengakubackpacker.blogspot.co.id/2014/01/urban-legend-3-behind-closed-door.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar