Nama : Novie Sucitrawati.Firman
Kelas : IXF
Sekolah : SMPN 38 Bandung
Senin, 23 November 2015
Senin, 09 November 2015
Halloween Clown
Pada malam Halloween pada tahun 2002, empat gadis muda berjalan
menyusuri jalanan sepi, ketika mereka melewati sebuah gereja tua. Mereka
melihat seseorang berpakaian badut berada didepan pintu gereja tua
tersebut. Dia bertanya kepada para gadis apakah mereka melihat seekor
anjing. Ketika mereka mengatakan bahwa mereka tidak melihatnya, pria itu
meminta mereka untuk membantu dia menemukan anjingnya yang hilang.
Gadis-gadis itu setuju untuk membantunya dan orang di kostum badut itu
membawa mereka ke dalam gereja tua.
Begitu mereka memasuki pintu gereja, pria itu mengunci pintu di
belakangnya, menjebak mereka di gereja tua itu. Gadis-gadis itu
menyadari bahwa mereka telah ditipu, tapi sudah terlambat. Mereka
mencoba melarikan diri, tapi dia terlalu cepat bagi mereka.
Pria itu mengikat gadis-gadis itu dan menyekap mereka di gereja tua itu
selama berjam-jam.Dia melakukan hal-hal yang sangat sadis kepada mereka
dan jeritan mereka bergema di dinding marmer, langit-langit kayu dan
langit-langit hiasan gereja tersebut. Setelah pria dalam kostum badut
itu bersenang-senang, gadis-gadis malang itu berpikir bahwa dia akan
membiarkan mereka pergi. Tapi mereka salah.Dia membunuh mereka satu per
satu dan kemudian melarikan diri. Orang-orang yang melihat pria dalam
kostum badut itu tidak berpikir apa-apa, karena saat itu malam Halloween
dan banyak orang yang memakai kostum. Andai saja mereka tahu bahwa
kostum badutnya berwarna merah karena berlumuran darah.
Keesokan paginya, pendeta lokal terkejut menemukan pintu gereja yang tak
terkunci. Ia masuk ke dalam dan, dalam kegelapan, ia mendengar suara
sesuatu yang menetes. Saat ia berjalan menuju altar, dia melihat
genangan darah di altar. Dia dengan cepat menyalakan semua lampu di
dalam gereja dan tersentak ngeri saat melihat pandangan menakutkan yang
bertemu dengan matanya.
Suara menetes itu berasal dari tubuh tanpa kepala dari empat gadis-gadis
muda yang tergantung terbalik di langit-langit. Darah mereka menetes
turun dari leher mereka dan membentuk kolam di altar.
Tapi belum cukup hingga disitu. Tubuh gadis-gadis itu dimakamkan di
pemakaman kecil di belakang gereja. Hanya beberapa minggu kemudian,
orang tua mereka menerima empat paket misterius di pos. Ketika orang tua
mereka membuka bungkusan paket dan membuka kotak tersebut, mereka
mundur dengan ngeri. Kotak itu berisi kepala terpenggal dari anak
perempuan mereka yang mati dan didalamnya terdapat selembar kertas
bertuliskan "Selamat Hari Halloween".
Beberapa orang mengatakan bahwa jika Anda mengunjungi gereja tua itu di
malam Halloween, Anda akan melihat hantu dari empat gadis-gadis itu yang
berdiri di altar.Menurut legenda, Anda masih dapat mendengar jeritan
mereka bergema di kegelapan. Sampai hari ini, orang yang membunuh
anak-anak itu tidak pernah ditemukan.
Jadi, jika seorang pria mendatangi Anda dan meminta Anda untuk membantu
dia menemukan anjingnya yang hilang, ingatlah cerita ini!
Tamat
"NINA BOBO"
Siapa yang tidak tahu lagu “nina bobo”? lagu ini kerap dinyanyikan oleh orangtua untuk anaknya yang masih tetap kecil saat susah tidur. Serta kadang-kadang saat menyanyikan lagu ini, pasti anak kecil seperti bayi atau balita bakal tertidur dengan lelapnya.
Tetapi taukah anda nyatanya ada misteri yang menyeramkan dibalik lagu “nina bobo ini”?
Konon, judul lagu “nina bobo” ini di ambil dari nama seseorang anak keturunan Indonesia-Belanda bernama Hele Nina Mustika Van Rodjnik yang lahir pada tahun pada tahun 1871. Ia mempunyai seseorang ibu bernama Mustika yang aslinya asli dari jawa, serta dan mempunyai seseorang bapak yang bernama Van Rodjnik yang disebut seseorang kapten.
Dikisahkan bahwa Hele Nina kerap alami sulit tidur mulai sejak bayi. Tiap-tiap akan tidur, Hele Nina senantiasa menangis. Lantaran Hele Nina yang senantiasa menangis tiap-tiap bakal tidur, ibunya yakni Mustika juga menyanyikan senandung-senandung kecil hingga Hele Nina juga terasa nyaman serta pada akhirnya dapat tertidur. Tetapi, lama lalu Hele Nina telah punya kebiasaan dengan senandung-senandung yang dinyanyikan ibunya itu, bahkan juga Hele Nina akan tidak tidur bila tak dinyanyika senandung-senandung itu oleh ibunya. Tahu rutinitas itu, ayahnya yakni Kapten Van Rodjnik meminta Mustika untuk membikinkan lirik dari senandung itu agar Hele Nina serta Van Rodjnik tahu. Pada akhirnya dibuatkan lirik “Nina Bobo” yang seperti umum kita dengar sampai sekarang ini.
Pada tahun 1875, Hele Nina alami sakit kronis. Bahkan juga lantaran sakitnya itu, Hele Nina jadi kesusahan untuk tidur. Pada akhirnya tiap-tiap malam, ibunya senantiasa menyanyikan lagu “Nina Bobo” untuk Hele Nina agar dapat tertidur lelap. Sampai pada tahun 1878 atau pas diusianya 6 tahun, Hele Nina juga wafat disebabkan sakit yang dideritanya itu. Kedua orang tuanya juga terasa sedih serta pasti terasa terpukul dengan wafatnya Hele Nina.
Satu minggu mulai sejak Hele Nina wafat, Kapten Van Rodjnik lihat Mustika tengah menyanyikan lagu “Nina Bobo” di kamar mandi. Ia menyampaikan bahwa ia mendengar Hele Nina tengah menangis di kamar mandi, hingga ia juga berinisiatif untuk menyanyikan lagu “Nina Bobo” itu.
Mulai sejak peristiwa itu, Mustika jadi kerap menyanyikan lagu “Nina Bobo” itu bahkan juga tiap-tiap malam ia juga menyanyikan lagu itu, sampai pada akhirnya ia wafat dunia.
Sesudah kepergian Hele Nina serta Mustika, Kapten Van Rodjnik juga hidup sendirian. Ia mengakui kerap mendengar nada tangisan bayi yang kerap terdengar saat malam hari. Tetapi Kapten Van Rodjnik tak menghiraukannya. Sampai satu malam waktu Kapten Van Rodjnik tidur, ia terbangun lantaran terperanjat merasakan tangan seseorang anak kecil berusia 6 tahun bangunkannya serta sekalian dengan nada tangisan. Anak kecil itupun berkata bahwa ia mau dinyanyikan suatu lagu pengantar tidur yang tentu adalah “Nina Bobo”.
Pasca peristiwa itu, Kapte Van Rodjnik sangatlah terganggu. Lalu ia senantiasa menyanyikan lagu “Nina Bobo” tiap-tiap malamnya saat akan tidur.
Konon tuturnya, saat anda atau beberapa orangtua yang lain menyanyikan lagu “Nina Bobo” ini juga sebagai pengantar tidur bayi atau balita anda waktu malam hari pas saat anda meninggalkan bayi atau balita anda tidur, Nina akan tiba ke kamar anak anda serta menjaganya agar terus tertidur lelap sampai pagi harinya.
Read more: http://www.rajawow.com/2015/01/misteri-dan-kisah-tragis-di-balik-lagu-nina-bobo.html#ixzz3r3D7sqzZ
Under Creative Commons License: Attribution
Judul lagu Nina Bobo diambil dari nama seorang anak perempuan bernama Helenina Mustika Van Rodjnik. Helenina merupakan blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 1871. Ibunya bernama Mustika, berasal dari Tanah Jawa yang berprofesi sebagai penari.
Ayahnya asal Belanda, bernama Kapten Van Rodjnik. Sejak kecil, Helenina dikisahkan selalu susah tidur.
Setiap mau tidur, Helenina selalu berontak dan menangis. Agar dapat tidur, ibunya selalu menyanyikan senandung kecil buatnya. Lambat laun, perilaku ini menjadi kebiasaan setiap hari. Sehingga, setiap akan tidur, Helenina harus dinyanyikan terlebih dahulu. Jika tidak dinyanyikan, hampir dipastikan tidak bisa tidur.
Karena kebiasaan ini, Kapten Van Rodjnik meminta kepada istrinya untuk membuat lirik penenang menjelang tidur, supaya Helenina bisa tidur. Maka, dibuatlah lirik Nina Bobo yang hingga sekarang kerap didengar masyarakat. Pada 1875, Helenina sakit parah akibat demam tinggi.
Akibat penyakit itu, Helenina menangis setiap malam. Lantaran sakitnya yang berkepanjangan, si Ibu setiap malam terus-menerus menyanyikan lagu Nina Bobo, supaya anaknya bisa tidur.
Sampai akhirnya, Helenina meninggal di tahun 1878, saat usianya masih 6 tahun. Keluarga Kapten Van Rodjnik sedih. Ibunya tidak bisa menerima kematian anak kesayangannya itu. Sepekan setelah kematiannya, Kapten Van Rodjnik mendengar istrinya menyanyikan lagu Nina Bobo sendiri di kamar mandi.
Suaranya menggema hingga keluar ruangan. Saat ditanya Kapten Van Rodjnik, istrinya mengaku mendengar alamarhum anaknya menangis di kamar mandi. Sehingga, ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo.
Sejak peristiwa itu, karena sedih dan merasa kehilangan, ibunya kerap menyanyikan lagu Nina Bobo selama bertahun-tahun, hingga meninggal dunia di tahun 1929. Setelah kematian Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal sendirian di kediamannya.
Sepeninggal kedua orang terdekatnya, konon peristiwa mistis sering menimpa Kapten Van Rodjnik. Beberapa kali, Kapten Van Rodjnik mendengar suara bayi menangis. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur.
Hingga beberapa kali, peristiwa tentang anak kecil menangis terbawa mimpi. Disebut-sebut, tangisan si anak kecil itu adalah Helenina.
Puncaknya pada suatu malam, Kapten Van Rodjnik mendengar tangisan suara anak kecil lagi. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur. Karena diabaikan, Kapten Van Rodjnik dibangunkan oleh tangan anak kecil beumur enam tahun yang menangis.
Diceritakan, anak tersebut membangunkan Kapten Van Rodjnik sambil mengatakan, "Papa.... Kok papa nggak menyanyikan lagu lagi buat Nina?"
Setelah malam itu, pikiran Kapten Van Rodjnik jadi terganggu. Akhirnya, dia selalu menyanyikan lagu Nina Bobo sendirian di kamarnya tiap malam, sampai meninggal.
Sumber : http://wikapedia.heck.in (diolah dari berbagai sumber)
source: http://daerah.sindonews.com/read/927050/29/kisah-misteri-di-balik-lagu-nina-bobo-1416485517Ternyata, ada kisah mistis di balik popularitas lagu pengantar tidur anak-anak, Nina Bobo. Cerita Pagi akan mengupas kisah misteri lagu yang melegenda di kalangan masyarakat ini.
Judul lagu Nina Bobo diambil dari nama seorang anak perempuan bernama Helenina Mustika Van Rodjnik. Helenina merupakan blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 1871. Ibunya bernama Mustika, berasal dari Tanah Jawa yang berprofesi sebagai penari.
Ayahnya asal Belanda, bernama Kapten Van Rodjnik. Sejak kecil, Helenina dikisahkan selalu susah tidur.
Setiap mau tidur, Helenina selalu berontak dan menangis. Agar dapat tidur, ibunya selalu menyanyikan senandung kecil buatnya. Lambat laun, perilaku ini menjadi kebiasaan setiap hari. Sehingga, setiap akan tidur, Helenina harus dinyanyikan terlebih dahulu. Jika tidak dinyanyikan, hampir dipastikan tidak bisa tidur.
Karena kebiasaan ini, Kapten Van Rodjnik meminta kepada istrinya untuk membuat lirik penenang menjelang tidur, supaya Helenina bisa tidur. Maka, dibuatlah lirik Nina Bobo yang hingga sekarang kerap didengar masyarakat. Pada 1875, Helenina sakit parah akibat demam tinggi.
Akibat penyakit itu, Helenina menangis setiap malam. Lantaran sakitnya yang berkepanjangan, si Ibu setiap malam terus-menerus menyanyikan lagu Nina Bobo, supaya anaknya bisa tidur.
Sampai akhirnya, Helenina meninggal di tahun 1878, saat usianya masih 6 tahun. Keluarga Kapten Van Rodjnik sedih. Ibunya tidak bisa menerima kematian anak kesayangannya itu. Sepekan setelah kematiannya, Kapten Van Rodjnik mendengar istrinya menyanyikan lagu Nina Bobo sendiri di kamar mandi.
Suaranya menggema hingga keluar ruangan. Saat ditanya Kapten Van Rodjnik, istrinya mengaku mendengar alamarhum anaknya menangis di kamar mandi. Sehingga, ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo.
Sejak peristiwa itu, karena sedih dan merasa kehilangan, ibunya kerap menyanyikan lagu Nina Bobo selama bertahun-tahun, hingga meninggal dunia di tahun 1929. Setelah kematian Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal sendirian di kediamannya.
Sepeninggal kedua orang terdekatnya, konon peristiwa mistis sering menimpa Kapten Van Rodjnik. Beberapa kali, Kapten Van Rodjnik mendengar suara bayi menangis. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur.
Hingga beberapa kali, peristiwa tentang anak kecil menangis terbawa mimpi. Disebut-sebut, tangisan si anak kecil itu adalah Helenina.
Puncaknya pada suatu malam, Kapten Van Rodjnik mendengar tangisan suara anak kecil lagi. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur. Karena diabaikan, Kapten Van Rodjnik dibangunkan oleh tangan anak kecil beumur enam tahun yang menangis.
Diceritakan, anak tersebut membangunkan Kapten Van Rodjnik sambil mengatakan, "Papa.... Kok papa nggak menyanyikan lagu lagi buat Nina?"
Setelah malam itu, pikiran Kapten Van Rodjnik jadi terganggu. Akhirnya, dia selalu menyanyikan lagu Nina Bobo sendirian di kamarnya tiap malam, sampai meninggal.
Sumber : http://wikapedia.heck.in (diolah dari berbagai sumber)
source: http://daerah.sindonews.com/read/927050/29/kisah-misteri-di-balik-lagu-nina-bobo-1416485517Ternyata, ada kisah mistis di balik popularitas lagu pengantar tidur anak-anak, Nina Bobo. Cerita Pagi akan mengupas kisah misteri lagu yang melegenda di kalangan masyarakat ini.
Judul lagu Nina Bobo diambil dari nama seorang anak perempuan bernama Helenina Mustika Van Rodjnik. Helenina merupakan blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 1871. Ibunya bernama Mustika, berasal dari Tanah Jawa yang berprofesi sebagai penari.
Ayahnya asal Belanda, bernama Kapten Van Rodjnik. Sejak kecil, Helenina dikisahkan selalu susah tidur.
Setiap mau tidur, Helenina selalu berontak dan menangis. Agar dapat tidur, ibunya selalu menyanyikan senandung kecil buatnya. Lambat laun, perilaku ini menjadi kebiasaan setiap hari. Sehingga, setiap akan tidur, Helenina harus dinyanyikan terlebih dahulu. Jika tidak dinyanyikan, hampir dipastikan tidak bisa tidur.
Karena kebiasaan ini, Kapten Van Rodjnik meminta kepada istrinya untuk membuat lirik penenang menjelang tidur, supaya Helenina bisa tidur. Maka, dibuatlah lirik Nina Bobo yang hingga sekarang kerap didengar masyarakat. Pada 1875, Helenina sakit parah akibat demam tinggi.
Akibat penyakit itu, Helenina menangis setiap malam. Lantaran sakitnya yang berkepanjangan, si Ibu setiap malam terus-menerus menyanyikan lagu Nina Bobo, supaya anaknya bisa tidur.
Sampai akhirnya, Helenina meninggal di tahun 1878, saat usianya masih 6 tahun. Keluarga Kapten Van Rodjnik sedih. Ibunya tidak bisa menerima kematian anak kesayangannya itu. Sepekan setelah kematiannya, Kapten Van Rodjnik mendengar istrinya menyanyikan lagu Nina Bobo sendiri di kamar mandi.
Suaranya menggema hingga keluar ruangan. Saat ditanya Kapten Van Rodjnik, istrinya mengaku mendengar alamarhum anaknya menangis di kamar mandi. Sehingga, ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo.
Sejak peristiwa itu, karena sedih dan merasa kehilangan, ibunya kerap menyanyikan lagu Nina Bobo selama bertahun-tahun, hingga meninggal dunia di tahun 1929. Setelah kematian Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal sendirian di kediamannya.
Sepeninggal kedua orang terdekatnya, konon peristiwa mistis sering menimpa Kapten Van Rodjnik. Beberapa kali, Kapten Van Rodjnik mendengar suara bayi menangis. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur.
Hingga beberapa kali, peristiwa tentang anak kecil menangis terbawa mimpi. Disebut-sebut, tangisan si anak kecil itu adalah Helenina.
Puncaknya pada suatu malam, Kapten Van Rodjnik mendengar tangisan suara anak kecil lagi. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur. Karena diabaikan, Kapten Van Rodjnik dibangunkan oleh tangan anak kecil beumur enam tahun yang menangis.
Diceritakan, anak tersebut membangunkan Kapten Van Rodjnik sambil mengatakan, "Papa.... Kok papa nggak menyanyikan lagu lagi buat Nina?"
Setelah malam itu, pikiran Kapten Van Rodjnik jadi terganggu. Akhirnya, dia selalu menyanyikan lagu Nina Bobo sendirian di kamarnya tiap malam, sampai meninggal.
Sumber : http://wikapedia.heck.in (diolah dari berbagai sumber)
source: http://daerah.sindonews.com/read/927050/29/kisah-misteri-di-balik-lagu-nina-bobo-1416485517
Langganan:
Postingan (Atom)