animasi

animasi blog

Minggu, 20 Desember 2015

Kuchisake Onna Video



Room Mate

Hasil gambar untuk room mate creepypasta



"Teman Sekamar"

   Dua wanita yang menjadi teman sekamar tinggal dikamar asrama mereka selama Universitas mereka mengadakan liburan Natal. Semua gadis gadis lain dikampus sudah pulang sehingga mereka benar benar sendirian.

Salah satu dari wanita itu ,mencoba untuk melakukan beberapa studi ,tetapi mereka akhirnya hanya menghabiskan berjam jam untuk browsing internet di laptop mereka. Tak terasa sudah larut malam ,salah satu dari mereka merasa lapar sehingga dia mengatakan kepada teman sekamarnya bahwa dia akan turun untuk mencari beberapa makanan didapur. Dia meyakinkan temannya dia akan kembali dalam beberapa menit. Lalu ia mengambil kunci untuk membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju lorong.

Gadis lainnya duduk dikamarnya, dengan memangku laptop dan menunggu teman sekamarnya itu kembali. Setelah beberapa saat, dia mulai merasa ngantuk sehingga ia melepas pakaiannya dan naik ke tempat tidur. Saat ia hendak tertidur ia mendengar teriakan datang dari lorong. Dia membeku ketakutan ,hatinya berdebar sangat kencang. Suara teriakan itu tiba tiba berhenti, tapi digantikan oleh suara seperti sesuatuyang diseret. Gadis itu ketakutan . Dia tidak bisa mengunci pintu karena teman sekamarnya telah membawa kunci kamarnya. Semua yang dia bisa lakukan adalah berbaring disana ,menggigil. Suaranya semakin mendekat dan lebih mendekat.

Dia mendengarkan suara tersebut sambil gemetar ketakutan. Suara menyeret itu semakin dekat, dan akhirnya berhenti tepat diluar pintu. Kemudian, ada sesuatu yang mulai menggores pintu, seperti suara benda tajam yang digoreskan ke pintu. Karna ketakutan ,gadis itu melompat dari tempat tidur dan bersembunyi di lemari. Gadis itu takut untuk bergerak sedikitpun. Suara menggaruk itu tampaknya tidak akan berhenti semalaman. Akhirnya gadis itu tertidur, meringkuk didalam lemari.

Keesokan paginya, gadis itu dengan hati hati melangkah keluar dari lemari. Suara menggaruk telah berhenti tapi dia masih terlalu takut untuk membuka pintu. Ketika ia melihat keluar jendela ,dia melihat tukang pos lewat dan ia pun berteriak untuk meminta bantuan. Ia menyuruh tukang pos itu naik kekamarnya dan mengecek apakah ada seseorang yang mencurigakan diluar kamarnya.

Dia mendengar langkah kaki tukang pos masuk melalui asrama perguruan tinggi dan mendekat menaiki tangga,menuju lorong. Ketika langkah kakinya sudah berada didepan kamarnya. Tiba tiba langkahnya berhenti.
"Apakah semuanya OK?" Teriak gadis itu dari dalam kamarnya.

Selama beberapa detik, hanya ada keheningan

"Ya semuanya OK" teriak tukang pos itu "Aku hanya tinggal mengecek kamarmu. Aku akan segera memanggil polisi" Gadis itu curiga karena nada tukang pos tersebut terdengar sangat ketakutan.
"Apa ada yang salah? Jika tidak ,aku akan keluar" tanya gadis itu

"TIDAK!" Jawab tukang pos penuh kepanikan . "Tetaplah dimana kamu berada. Jangan keluar dari sana!"

Tapi terlambat ,gadis itu telah memutar pegangan pintu dan membuka pintu kamarnya. Setelah pintu terbuka, gadis itu melihat tukang pos berdiri disana ,wajah nya pucat dan matanya membuka lebar ketakutan. Melihat ekspresi tukang pos itu, ia pun menunduk dan berteriak ngeri atas apa yang dia lihat sekarang.

Mayat teman sekamarnya yang sudah tergeletak dilantai, terbaring dalam genangan darah. Ada kapak tertancap dikepalanya dan kuku jarinya berdarah karena menggores di pintu untuk meminta bantuan.

cr: nightmarefear.co.id

Rabu, 16 Desember 2015

Nikushiba (versi 1)

 Hasil gambar untuk nikushiba creepypasta



Aku adalah seseorang yang bekerja sebagai Analis makanan, aku sudah datang ke banyak tempat di negara-negara yang terkenal dengan sajian kulinernya.
Biasanya, aku datang berkunjung ke Negara tertentu setelah mendapat rekomendasi dari seseorang. Suatu, hari. Saat aku berada di Eropa, ada seseorang yang merekomendasikan sebuah tempat yang harus aku kunjungi. Dia menjelaskan tempat ini sangat jarang terekspose, karena sajian kulinernya yang sudah sangat-sangat terkenal, namun hanya orang-orang tertentu yang bisa mencicipinya.
Mendengar itu, aku menjadi sangat tertarik untuk mengunjunginya.
Pria itu menjelaskan kepadaku. “Pergilah ke Negara Jepang, dan singgahlah di Parawisata menuju Gunung Fuji, turunlah ketika kau sudah sampai di pemberhentian tepat di jalanan sebelum keluar dari area Hutan lindung, kau akan menemukan sebuah jalan setapak untuk mendaki.
Masuklah, dan kemudian telusuri jalan itu. Bila beruntung, kau akan bertemu dengan seseorang. Siapapun yang kau temui itu, dia tidak akan datang bertanya kepadamu, jadi, kau yang harus datang kepadanya. Katakan kepadanya “NikuShiba” kepadanya, dan dia akan mengerti. Kemudian dia akan membawamu menuju sebuah restoran yang menyajikan sajian kuliner budaya yang sudah di jaga turun temurun oleh mereka yang mengelolanya”
**
Musim panas, aku akhirnya memutuskan pergi ke Negara jepang seperti apa yang di katakan oleh kenalanku. Aku melakukan semua prosedur yang dia ceritakan.
Tanpa ku sadari, aku sudah berada di jalan setapak menuju Gunung Fuji, setidaknya aku sudah berjalan lebih dari 40 menit, namun aku belum menemukan tanda apapun disini. Tempat ini sangat sunyi, tidak ada yang bisa ku lihat selain, Pohon-pohon besar tua dengan sulur dimana-mana.
Aku mulai mempertanyakan apa yang kenalanku katakan. Apakah dia sedang mengerjaiku. Karena bila itu benar, maka ini adalah lelucon terburuk yang pernah di katakan oleh seseorang.
Aku meneguk air putih, saat. Suara dari gerobak terdengar olehku. Aku melihat seorang pria tua mendorong gerobak di tengah hutan. Melihat itu, aku menghampirinya.
Aku berusaha menyapanya, dan berbicara kepadanya. Namun pria itu sama sekali tidak mendengarkanku. Dia masih sibuk mendorong gerobaknya di tengah-tengah hutan.
Aku teringat dengan pesan temanku, kemudian ku ucapkan kepadanya. “NikuShiba”.
Pria itu berhenti untuk beberapa saat. Kemudian tersenyum dan membungkuk kepadaku, seperti kebanyakan orang jepang saat menyapa seseorang.
Pria itu kembali mendorong gerobaknya, dan aku mulai mengikutinya.
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, aku terkejut melihat sebuah Paviliun tua, yang masih sangat terawat. Tempatnya besar, dan masih sangat terjaga dengan tradisi. Aku tidak menemukan listrik dimanapun, sepertinya. Kabar tentang orang jepang yang sangat menghormati tradisi nenek moyang mereka itu bukanlah hisapan jempol. Pria itu merentangkan tanganya, memintaku untuk mengikutinya.
Dia memintaku untuk duduk di bantal kecil, kemudian meninggalkanku. Aku masih memikirkan apakah ini adalah tempat yang kenalanku maksud sebelumnya.
Tidak beberapa lama kemudian, banyak wanita masuk dan menyajikan berbagai olahan masakan di atas mejaku. Aku sangat terkejut, mereka melayaniku dengan sangat baik, layaknya aku adalah tamu kehormatan yang penting.
Aku mencoba bertanya beberapa hal, namun tidak ada satupun dari mereka yang menjawab atau melihatku. Mungkin mereka tidak bisa menggunakan bahasa inggris, aku mencoba mengerti. Setelah para wanita itu pergi, pria yang ku temui berjalan masuk. Dia membungkuk, dan duduk di depanku. Kemudian mengatakan “NikuShiba”.
Mataku memandang olahan makanan di depanku, semuanya terlihat menggiurkan, aku bisa melihat sushi berbagai bentuk, kemudian daging, dan sake, banyak makanan yang ingin aku cicipi. Aku mulai melahap makanan di depanku, ketika aku menggigitnya, rasanya seolah lumer di mulutku. Seperti mencelos masuk dengan lembut melewati kerongkonganku, setiap gigitanya terasa kenyal namun sangat nikmat. Aromanya yang harum, kemudian rasanya yang sangat tidak masuk akal, membuatku geleng-geleng. Ini adalah makanan terlezat yang pernah ku rasakan sebelumnya.
Aku tidak bisa berhenti memuji setiap, makanan itu masuk ke dalam perutku.
Setelah jamuan itu selesai, aku bertanya pada pria di depanku.
“apakah anda mengerti dengan ucapanku?”
Dia hanya diam dan tersenyum menatapku. Aku pikir dia memang tidak mengerti. Namun, aku adalah seorang Anlis maknan, dunia harus tahu tempat ini. Setelah aku pulang, aku akan menulisnya dan membuat semua orang datang kesini.
Aku mencoba berinteraksi dengan pria tua itu kembali. Aku menunjuk makanan itu dan memintanya memberitahu resepnya, bagaimana sushi ini di olah, bagaimana daging ini di sajikan, bagaimana makanan ini di buat. Aku menjelaskanya secara detail menggunakan bahasa isyarat, dan sepertinya dia mengerti. Dia seolah memintaku beristirahat dan nanti, dia akan menunjukkanya.
Setelah aku puas beristirahat, pria itu mengajakku. Dia kembali mendorong gerobaknya di tengah sore—hari kian gelap. Dan aku mencoba bertanya kenapa tidak pergi, saat pagi hari saja. Namun dia hanya diam.
Dia membawa lampu pijar di atas gerobaknya. Mendorong menyusuri hutan yang gelap.
Saat kami berjalan cukup jauh, dia berbicara kepadaku “apakah anda tuan—berjanji akan tetap menjaga rahasia tradisi kami?”
Aku terlihat bingung,
“ini adalah tradisi kami, turun temurun sejak buyutnya buyutku menjalankanya. Restoran kami sudah berdiri lebih dari satu abad. Dan kami akan selalu menerima tamu dari manapun yang ingin merasakan makanan para Dewa.”
Aku cukup terkejut dia bisa berbicara dengan bahasa inggris. “jadi tuan” katanya “ kau akan berjanji menjaga rahasia tradisi kami ini?”
Aku mengangguk dan mengatakan untuk berjanji menjaga tradisinya.
Dia tersenyum, kemudian berhenti di bawah Pohon yang besar. Aku menatap ke sekeliling, namun tidak ada apapun disini.
“Daging olahan yang anda makan berasal dari sana?” pria tua itu menunjuk ke atas pohon.
Aku mematung, mengangah melihat apa yang ada di atas. “banyak mayat tergantung di atas kami, mungkin ada tujuh sampai sepuluh mayat”
“jadi—tadi, saya memakan-makanan dari daging--ini?” aku menelan ludah,
“Iya tuan. Itu adalah cara kami untuk menjaga tradisi disini. Orang-orang yang bunuh diri, mereka tidak akan di terima di sisi dewa, namun dengan memakan tubuh mereka. Kita telah membantunya untuk menuntun mereka saat kita nanti meninggal. Begitulah tradisi ini agar tetap terjaga. Apakah ada yang salah?” kata pria itu menatapku.
Aku terdiam untuk beberapa saat. Kemudian tersenyum kepadanya “Tentu saja, tidak!! Pantas saja. Daging yang aku makan tadi, rasanya aku pernah mencobanya saat ada di Afrika”

Source: MandokuSa
cr: Creepypasta Indonesia

Ashatikane

Hasil gambar untuk ashatikane creepypasta






   Aku adalah seorang turis yang kebetulan berkunjung ke Jepang saat musim panas. Aku pikir, Jepang adalah negara yang indah dengan beragam budaya lokal yang menarik. Namun sepertinya aku harus merubah presepsi itu , setidaknya setelah aku mengenal permainan itu. Permainan yang tak pernah kulupa sepanjang hidupku.


   Mereka menyebutnya dengan Ashatikane atau entahlah ,logat mereka sangat sulit ditiru. Namun dari beberapa sumber kenalanku yang mengetahui ceritaku , itu adalah permainan kuno. Nama asli permainan itu adalah "Perjalanan Kematian"

   Ada garis harafiah yang tidak bisa dijelaskan kenalanku tentang makna sebenarnya permainan ini. Dia menjelaskan lebih jauh, sebenarnya ini bukanlah jenis permainan melainkan sebuah tradisi untuk bertemu dengan seseorang yang sudah meninggal. Aku tidak akan menjelaskan ini lebih jauh, namun inti dari tradisi ini adalah untuk bertemu dengan siapapun yang ingin kau temui namun dia yang ingin kau temui adalah orang yang sudah mati. Karena dalam ajaran Shinto, orang yang mati ,tidak akan langsung ke alam lain, melaikan dia akan mengikuti siapapun yang dia sukai semenjak di dunia. Aku tidak ingin membicarakan ini lebih jauh jadi aku langsung saja menceritakan bagaimana aku mengalami semua ini.

   Suatu sore, aku berkunjung disebuah kuil di utara Tokyo, dan aku bertemu dengan segerombolan para gadis remaja, mereka sedang tampak membicarakan sesuatu dengan nada bercanda. Aku juga adalah remaja, dan ku fikir ikut bergabung dengan mereka adalah cara yang tepat untuk saling mengenal budaya jepang lebih jauh.

   Seperti kebanyakan orang Jepang, mereka akan memandangmu sinis, agak canggung awalnya, namun perlahan lahan mereka mulai mencoba akrab. Kami banyak menghabiskan waktu untuk berbicara dan mereka tampak menyenangkan, termasuk mengajaku makan disebuah kedai, kau bisa menemui kedai disepanjang jalan atau bawah jembatan dengan mudah. Mereka menjelaskan kedai kedai ini adalah  budaya yang sudah ada sejak jaman dulu.

   Waktu semakin larut , dan ku pikir aku harus kembali kehotelku. Jadi aku segera berpamitan ,namun seorang gadis menghentukan ku, dia mengatakan "bukan kah anda ingin mengenal budaya jepang?"

"Ya" Jawabku antusias

"Kalau begitu, kamu harus tau . Tidak sopan meninggalkan para gadis di kedai, dan cara berpamitan yang benar bukan seperti yang kamu lakukan"

Untuk beberapa saat ,aku menangkap sirat pandangan para gadis, entah kenapa pandangan mata mereka seperti ingin mengerjaiku. Namun aku adalah orang asing dan bila mereka mengatakan aku tidak sopan, maka seperti nya itu memang tidak sopan. Jadi aku bertanya pada mereka apa yang harus aku lakukan .

Mereka menjelaskan cara berpamitan yang benar adalah dengan melakukan permainan "Ashatikane"  Aku mengangkat alis , dan mereka sudah tau maksudku dengan langsung mengatakan "ini hanya sebentar kok,sekitar 5 menit" Ku pikir 5 menit bukan lah waktu yang panjang, jadi aku setuju dengan cara bermain mereka.

Mereka membawa ku pada sebuah jalanan yang sepi, yang mengarah pada perempatan. Salah satu gadis mengambil sebuah dasi dari tas nya dan berniat mengikatnya dimataku , namun ia menjelaskan lebih dulu tentang apa saja yang harus ku lakukan. Gadis lain memberikan ku sepasang sumpit di tanganku.

"Kami biasa memainkan ini untuk melihat setulus apakah perkenalan kita" Ucap gadis berambut panjang yang cukup manis, "Jadi bila kamu menang dalam permainan ini ,mungkin kita memang ditakdirkan untuk menjadi sahabat atau lebih jauh, kita berjodoh" Aku tidak bisa menyembunyikan wajahku yang memerah.

"Kau hanya perlu berjalan lurus dengan mata tertutup menuju tempat ditengah jalan itu , saat berjalan kau harus membuat sumpit ini berdenting dengan menepuknya satu sama lain, setelah itu tetap fokus dan berjalan lurus ,bila kau berhasil maka kita akan tau jawabannya"

Setelah mendengarnya, aku berfikir itu adalah hal yang mudah jadi aku segera melakukan nya setelah mereka menutup mataku. Untuk sejelak aku mendengar mereka mengatakan sesuatu. Aku memang tidak terlalu menguasai bahsa Jepang, namun aku cukup mengerti bahasa sehari-hari mereka, dan apa yang mereka katakan itu seperti sebuah mantra.

Pandangan ku sepenuhnya gelap. Aku sudah tidak mendengar suara mereka, sangat hening lebih dari keheningan . Tangan ku gemetar. Aku mencoba melepaskan penutup mataku, namun tiba tiba suara pemecah yang membuatku tersentak terdengar seperti wanita menjerit sangat keras, aku sampai ketakutan.

Aku mulai berjalan ,angin berhembus sangat kencang. Suasana dingin terasa sampai menusuk tulangku dan perlahan suara suara itu muncul.

Aku bisa mendengar suara tawa cekikikan seolah aku adalah bahan lelucon, namun bukan suara para gadis melainkan suara melengking yang tak bisa aku jelaskan. Perlahan suara itu menjadi suara tangisan dan jeritan, sangat memekikan dan menyakitkan . Kakiku gemetar dan aku mulai kehilangan keberanian . Apapun yang terjadi padaku,aku seperti berjalan ditengah tengah keramaian. Aku berjalan tertatih tatih ,namun suara itu membuat otakku tak karuan. Penderitaan dan kesenangan terdengar memekikan,sampaiaku merasakan sesuatu mencengkram lengan ku,menghempaskanku, dan berusaha mencekikku sangat kuat. Sesuatu yang lunak membasahi pipiku,seperti jilatan lidah. Aku mencoba melawan ,namun apapun itu ia berteriak sangat keras. Aku tidak tahu apa yang terjadi ,hingga aku berfikir untuk melepas penutup mataku. Bila aku tewas disini setidaknya aku tahu siapa yang mencoba membunuhku.

Kutarik penutup mataku dengan tangan kiriku, dia mencoba mencegahnya namun aku berhasil membukanya. Ketika aku membuka penutup mataku, aku tidak melihat siapapun di depanku, bahkan tidak ada siapapun kecuali aku sendiri. dan para gadis itu.. mereka lenyap. Aku segera berlari menyelamatkan diri. Aku tidak lagi menceritakan ini kepada siapa pun . Akibat trauma yang membayangi ku,bahkan terkadang aku masih mendengar suara suara itu.

Hingga akhirnya aku berani menulis ini dan menceritakan nya pada kenalanku. Kenalan ku mengatakan aku adalah orang yang beruntung bisa selamat dari tempat itu, karena bila kau berhasil melihatnya... dia tidak akan melepaskanmu.

Para gadis itu melakukan itu hanya untuk bermain main. Namun kemungkinan para gadis itu adalah salah satu hamba dari mereka. Aku hanya ingin mengingatkan kalian ,dan ini dari kenalan ku. Bila kalian pergi kejepang dan berkunjung ke kuil yang ada dimana pun , jangan pernah mendekati gadis yang sedang bergerombol. Karna biasanya para gadis Jepang tidak suka bergerombol, terutama di kuil kuil.



cr: https://cijechan.wordpress.com

Just Another Night




Hasil gambar untuk just another night creepypasta

   Sudah hampir jam 12 tengah malam ketika ponselku berbunyi menandakan ada panggilan masuk, aku meraih ponselku yang tergeletak diatas meja didepanku. Itu Mike, adikku, dia selalu pulang malam ,bahkan tidak jarang dia tidur di luar rumah. Saat aku angkat telepon dari Mike, aku hampir tidak bisa mendengar suaranya. Terlalu banyak musik yang keras terdengar ,pasti malam ini Mike pergi ke diskotik lagi.

"Key! aku akan pulang sekarang. Trent bilang dia harus pulang agar besok dia bisa keacara keluarganya"

"Oke Mike.. aku akan menunggumu. Apakah kau membawa uang lebih untuk naik taksi?"

"Tenang saja , Jason temannya Trent akan mengantarkan ku pulang"

"Apa dia munum tadi?"

"Hanya satu atau dua gelas bir. Dia bilang ,dia baik baik saja. Tenang saja, aku akan segera pulang jangan khawatir Key"

"Ingat Mike, aku mengunci pintu jika aku ingin tidur.. kau tidak akan bisa masuk rumah"

"Haha, tenang saja key..aku tidak akan tidur dihalaman lagi"

   Mike seperti berbicara dengan temannya,namun tidak terdengar jelas . Mike menutup telpon. Aku kembali menonton film, entah film keberapa yang aku tonton dari tadi hanya untuk menunggu Mike pulang. Aku hanya tinggal berdua dengan Mike dan dia selalu pulang dalam keadaan mabuk.

   Aku meninggalkan film ku sejenak, untuk membuat beberapa makanan aku membuat omlet dan pasta .Kemudian kembali keruang tamu untuk menonton film. Tak lama ponselku berbunyi dan itu Mike.

"Umm, begini..mobil Jason menabrak tiang,jadi aku pulang naik bus"

"Apa kau baik baik saja?"

"Tenang Key, aku baik baik saja, polisi juga ada disini"

"Apa kau tau rute naik bus kerumah?"

"Key..Key..kau tidak mengenal adikmu dengan baik, aku pandai dalam hal arah pulang,jadi tenang saja."

Lagi lagi dia menutup telponnya ,aku kembali menikmati makanan dan film ku sampai ponselku kembali berbunyi.

"Syukurlah kau angkat teleponnya.. sudah satu jam aku mencoba menelponmu"

"Gezz..apa kau mabuk? Kau baru saja menelpon ku setengah jam yang lalu"

"Aku tidak bercanda key, aku menaiki bus yang entah menuju kemana, disini gelap dan bus ini tidak berhenti meskipun aku memohon supir untuk berhenti, bahkan aku tidak yakin ,orang orang dibus ini bisa bicara"

"Okay Mike, kau sudah terlalu mabuk. cepat cari taksi dan segera pulang ,aku akan membuatkan susu untukmu, aku harus menutup telpon ini"

"Tunggu Key! Tunggu! Jangan tutup telponnya! jangan biarkan aku sendiri. Entah sudah berapa lama aku disini, dan berpindah pindah bis, mungkin sudah seminggu, sebulan, bahkan setaun aku disini. Aku sedang berjalan saat ini, disini sangat gelap key. Kegelapan seperti menghampiriku"

"Dan kegelapan itu biasa kita sebut "MALAM" Jadi Mike ,jangan bermain main dengan ku"

"Aku serius key,tapi tunggu key.. aku sepertinya segera sampai rumah. Aku mengenal jalan ini, jangan tutup telponnya"

"Cepat Mike, aku sudah mengantuk"

"Key dimana rumah kita?"

"Bodoh! rumah kita tetap berada di tempat kau meninggalkannya ,rumah kita masih berada di jalan Eve-....kau dimana?"

"Aku ada dijalan Everest, terlalu gelap, bisa kah kau menyalakan lampu?"

"Oke, aku akan menyalakan lampu, bisa kau lihat?"

"Aku lihat key. Aku segera kesana"

Aku masih belum menutup telpon nya. Terdengar ketukan pintu, mungkin itu Mike. Ku buka pintu tapi ternyata itu bukan Mike, itu polisi. Mereka membawa berita yang sangat mengagetkanku ,mereka bilang kalau 'Mike meninggal salam kecelakaan' . Aku tidak mungkin bilang pada polisi itu kalau Mike sedang menelponku.

Setelah polisi pergi, suara Mike terdengar lagi melalui ponsel "Key, aku lihat ada polisi datang, ada apa?"

Aku bingung harus menjawab apa, aku menutup telpon Mike dan aku kembali ke Sofa ,sampai terdengar ketukan pintu. Aku tidak membukanya, dan ponselku berbunyi menandakan pesan masuk.

"Key, Aku sudah di depan pintu .. Kenapa kau tidak membuka pintu? apa kau sudah tidur? Key.. Key aku kedinginan, disini terlalu gelap. Kumohon Key, buka pintu!"


Cr: Creepypasta Indonesia

Senin, 23 November 2015

Senin, 09 November 2015

Halloween Clown


Hasil gambar untuk creepy pasta halloween clown bahasa indonesia
 
 
Pada malam Halloween pada tahun 2002, empat gadis muda berjalan menyusuri jalanan sepi, ketika mereka melewati sebuah gereja tua. Mereka melihat seseorang berpakaian badut berada didepan pintu gereja tua tersebut. Dia bertanya kepada para gadis apakah mereka melihat seekor anjing. Ketika mereka mengatakan bahwa mereka tidak melihatnya, pria itu meminta mereka untuk membantu dia menemukan anjingnya yang hilang. Gadis-gadis itu setuju untuk membantunya dan orang di kostum badut itu membawa mereka ke dalam gereja tua.


Begitu mereka memasuki pintu gereja, pria itu mengunci pintu di belakangnya, menjebak mereka di gereja tua itu. Gadis-gadis itu menyadari bahwa mereka telah ditipu, tapi sudah terlambat. Mereka mencoba melarikan diri, tapi dia terlalu cepat bagi mereka.

Pria itu mengikat gadis-gadis itu dan menyekap mereka di gereja tua itu selama berjam-jam.Dia melakukan hal-hal yang sangat sadis kepada mereka dan jeritan mereka bergema di dinding marmer, langit-langit kayu dan langit-langit hiasan gereja tersebut. Setelah pria dalam kostum badut itu bersenang-senang, gadis-gadis malang itu berpikir bahwa dia akan membiarkan mereka pergi. Tapi mereka salah.Dia membunuh mereka satu per satu dan kemudian melarikan diri. Orang-orang yang melihat pria dalam kostum badut itu tidak berpikir apa-apa, karena saat itu malam Halloween dan banyak orang yang memakai kostum. Andai saja mereka tahu bahwa kostum badutnya berwarna merah karena berlumuran darah.

Keesokan paginya, pendeta lokal terkejut menemukan pintu gereja yang tak terkunci. Ia masuk ke dalam dan, dalam kegelapan, ia mendengar suara sesuatu yang menetes. Saat ia berjalan menuju altar, dia melihat genangan darah di altar. Dia dengan cepat menyalakan semua lampu di dalam gereja dan tersentak ngeri saat melihat pandangan menakutkan yang bertemu dengan matanya.

Suara menetes itu berasal dari tubuh tanpa kepala dari empat gadis-gadis muda yang tergantung terbalik di langit-langit. Darah mereka menetes turun dari leher mereka dan membentuk kolam di altar.

Tapi belum cukup hingga disitu. Tubuh gadis-gadis itu dimakamkan di pemakaman kecil di belakang gereja. Hanya beberapa minggu kemudian, orang tua mereka menerima empat paket misterius di pos. Ketika orang tua mereka membuka bungkusan paket dan membuka kotak tersebut, mereka mundur dengan ngeri. Kotak itu berisi kepala terpenggal dari anak perempuan mereka yang mati dan didalamnya terdapat selembar kertas bertuliskan "Selamat Hari Halloween".

Beberapa orang mengatakan bahwa jika Anda mengunjungi gereja tua itu di malam Halloween, Anda akan melihat hantu dari empat gadis-gadis itu yang berdiri di altar.Menurut legenda, Anda masih dapat mendengar jeritan mereka bergema di kegelapan. Sampai hari ini, orang yang membunuh anak-anak itu tidak pernah ditemukan. 

Jadi, jika seorang pria mendatangi Anda dan meminta Anda untuk membantu dia menemukan anjingnya yang hilang, ingatlah cerita ini!


Tamat

"NINA BOBO"

 Hasil gambar untuk kisah dibalik lagu nina bobo




Siapa yang tidak tahu lagu “nina bobo”? lagu ini kerap dinyanyikan oleh orangtua untuk anaknya yang masih tetap kecil saat susah tidur. Serta kadang-kadang saat menyanyikan lagu ini, pasti anak kecil seperti bayi atau balita bakal tertidur dengan lelapnya.

Tetapi taukah anda nyatanya ada misteri yang menyeramkan dibalik lagu “nina bobo ini”?
Konon, judul lagu “nina bobo” ini di ambil dari nama seseorang anak keturunan Indonesia-Belanda bernama Hele Nina Mustika Van Rodjnik yang lahir pada tahun pada tahun 1871. Ia mempunyai seseorang ibu bernama Mustika yang aslinya asli dari jawa, serta dan mempunyai seseorang bapak yang bernama Van Rodjnik yang disebut seseorang kapten.

Dikisahkan bahwa Hele Nina kerap alami sulit tidur mulai sejak bayi. Tiap-tiap akan tidur, Hele Nina senantiasa menangis. Lantaran Hele Nina yang senantiasa menangis tiap-tiap bakal tidur, ibunya yakni Mustika juga menyanyikan senandung-senandung kecil hingga Hele Nina juga terasa nyaman serta pada akhirnya dapat tertidur. Tetapi, lama lalu Hele Nina telah punya kebiasaan dengan senandung-senandung yang dinyanyikan ibunya itu, bahkan juga Hele Nina akan tidak tidur bila tak dinyanyika senandung-senandung itu oleh ibunya. Tahu rutinitas itu, ayahnya yakni Kapten Van Rodjnik meminta Mustika untuk membikinkan lirik dari senandung itu agar Hele Nina serta Van Rodjnik tahu. Pada akhirnya dibuatkan lirik “Nina Bobo” yang seperti umum kita dengar sampai sekarang ini.

Pada tahun 1875, Hele Nina alami sakit kronis. Bahkan juga lantaran sakitnya itu, Hele Nina jadi kesusahan untuk tidur. Pada akhirnya tiap-tiap malam, ibunya senantiasa menyanyikan lagu “Nina Bobo” untuk Hele Nina agar dapat tertidur lelap. Sampai pada tahun 1878 atau pas diusianya 6 tahun, Hele Nina juga wafat disebabkan sakit yang dideritanya itu. Kedua orang tuanya juga terasa sedih serta pasti terasa terpukul dengan wafatnya Hele Nina.

Satu minggu mulai sejak Hele Nina wafat, Kapten Van Rodjnik lihat Mustika tengah menyanyikan lagu “Nina Bobo” di kamar mandi. Ia menyampaikan bahwa ia mendengar Hele Nina tengah menangis di kamar mandi, hingga ia juga berinisiatif untuk menyanyikan lagu “Nina Bobo” itu.

Mulai sejak peristiwa itu, Mustika jadi kerap menyanyikan lagu “Nina Bobo” itu bahkan juga tiap-tiap malam ia juga menyanyikan lagu itu, sampai pada akhirnya ia wafat dunia.

Sesudah kepergian Hele Nina serta Mustika, Kapten Van Rodjnik juga hidup sendirian. Ia mengakui kerap mendengar nada tangisan bayi yang kerap terdengar saat malam hari. Tetapi Kapten Van Rodjnik tak menghiraukannya. Sampai satu malam waktu Kapten Van Rodjnik tidur, ia terbangun lantaran terperanjat merasakan tangan seseorang anak kecil berusia 6 tahun bangunkannya serta sekalian dengan nada tangisan. Anak kecil itupun berkata bahwa ia mau dinyanyikan suatu lagu pengantar tidur yang tentu adalah “Nina Bobo”.

Pasca peristiwa itu, Kapte Van Rodjnik sangatlah terganggu. Lalu ia senantiasa menyanyikan lagu “Nina Bobo” tiap-tiap malamnya saat akan tidur.


Konon tuturnya, saat anda atau beberapa orangtua yang lain menyanyikan lagu “Nina Bobo” ini juga sebagai pengantar tidur bayi atau balita anda waktu malam hari pas saat anda meninggalkan bayi atau balita anda tidur, Nina akan tiba ke kamar anak anda serta menjaganya agar terus tertidur lelap sampai pagi harinya.
Ternyata, ada kisah mistis di balik popularitas lagu pengantar tidur anak-anak, Nina Bobo. Cerita Pagi akan mengupas kisah misteri lagu yang melegenda di kalangan masyarakat ini.

Judul lagu Nina Bobo diambil dari nama seorang anak perempuan bernama Helenina Mustika Van Rodjnik. Helenina merupakan blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 1871. Ibunya bernama Mustika, berasal dari Tanah Jawa yang berprofesi sebagai penari.

Ayahnya asal Belanda, bernama Kapten Van Rodjnik. Sejak kecil, Helenina dikisahkan selalu susah tidur.

Setiap mau tidur, Helenina selalu berontak dan menangis. Agar dapat tidur, ibunya selalu menyanyikan senandung kecil buatnya. Lambat laun, perilaku ini menjadi kebiasaan setiap hari. Sehingga, setiap akan tidur, Helenina harus dinyanyikan terlebih dahulu. Jika tidak dinyanyikan, hampir dipastikan tidak bisa tidur.

Karena kebiasaan ini, Kapten Van Rodjnik meminta kepada istrinya untuk membuat lirik penenang menjelang tidur, supaya Helenina bisa tidur. Maka, dibuatlah lirik Nina Bobo yang hingga sekarang kerap didengar masyarakat. Pada 1875, Helenina sakit parah akibat demam tinggi.

Akibat penyakit itu, Helenina menangis setiap malam. Lantaran sakitnya yang berkepanjangan, si Ibu setiap malam terus-menerus menyanyikan lagu Nina Bobo, supaya anaknya bisa tidur.

Sampai akhirnya, Helenina meninggal di tahun 1878, saat usianya masih 6 tahun. Keluarga Kapten Van Rodjnik sedih. Ibunya tidak bisa menerima kematian anak kesayangannya itu. Sepekan setelah kematiannya, Kapten Van Rodjnik mendengar istrinya menyanyikan lagu Nina Bobo sendiri di kamar mandi.

Suaranya menggema hingga keluar ruangan. Saat ditanya Kapten Van Rodjnik, istrinya mengaku mendengar alamarhum anaknya menangis di kamar mandi. Sehingga, ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo.

Sejak peristiwa itu, karena sedih dan merasa kehilangan, ibunya kerap menyanyikan lagu Nina Bobo selama bertahun-tahun, hingga meninggal dunia di tahun 1929. Setelah kematian Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal sendirian di kediamannya.

Sepeninggal kedua orang terdekatnya, konon peristiwa mistis sering menimpa Kapten Van Rodjnik. Beberapa kali, Kapten Van Rodjnik mendengar suara bayi menangis. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur.

Hingga beberapa kali, peristiwa tentang anak kecil menangis terbawa mimpi. Disebut-sebut, tangisan si anak kecil itu adalah Helenina.

Puncaknya pada suatu malam, Kapten Van Rodjnik mendengar tangisan suara anak kecil lagi. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur. Karena diabaikan, Kapten Van Rodjnik dibangunkan oleh tangan anak kecil beumur enam tahun yang menangis.

Diceritakan, anak tersebut membangunkan Kapten Van Rodjnik sambil mengatakan, "Papa.... Kok papa nggak menyanyikan lagu lagi buat Nina?"

Setelah malam itu, pikiran Kapten Van Rodjnik jadi terganggu. Akhirnya, dia selalu menyanyikan lagu Nina Bobo sendirian di kamarnya tiap malam, sampai meninggal.

Sumber : http://wikapedia.heck.in (diolah dari berbagai sumber)

source: http://daerah.sindonews.com/read/927050/29/kisah-misteri-di-balik-lagu-nina-bobo-1416485517
Ternyata, ada kisah mistis di balik popularitas lagu pengantar tidur anak-anak, Nina Bobo. Cerita Pagi akan mengupas kisah misteri lagu yang melegenda di kalangan masyarakat ini.

Judul lagu Nina Bobo diambil dari nama seorang anak perempuan bernama Helenina Mustika Van Rodjnik. Helenina merupakan blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 1871. Ibunya bernama Mustika, berasal dari Tanah Jawa yang berprofesi sebagai penari.

Ayahnya asal Belanda, bernama Kapten Van Rodjnik. Sejak kecil, Helenina dikisahkan selalu susah tidur.

Setiap mau tidur, Helenina selalu berontak dan menangis. Agar dapat tidur, ibunya selalu menyanyikan senandung kecil buatnya. Lambat laun, perilaku ini menjadi kebiasaan setiap hari. Sehingga, setiap akan tidur, Helenina harus dinyanyikan terlebih dahulu. Jika tidak dinyanyikan, hampir dipastikan tidak bisa tidur.

Karena kebiasaan ini, Kapten Van Rodjnik meminta kepada istrinya untuk membuat lirik penenang menjelang tidur, supaya Helenina bisa tidur. Maka, dibuatlah lirik Nina Bobo yang hingga sekarang kerap didengar masyarakat. Pada 1875, Helenina sakit parah akibat demam tinggi.

Akibat penyakit itu, Helenina menangis setiap malam. Lantaran sakitnya yang berkepanjangan, si Ibu setiap malam terus-menerus menyanyikan lagu Nina Bobo, supaya anaknya bisa tidur.

Sampai akhirnya, Helenina meninggal di tahun 1878, saat usianya masih 6 tahun. Keluarga Kapten Van Rodjnik sedih. Ibunya tidak bisa menerima kematian anak kesayangannya itu. Sepekan setelah kematiannya, Kapten Van Rodjnik mendengar istrinya menyanyikan lagu Nina Bobo sendiri di kamar mandi.

Suaranya menggema hingga keluar ruangan. Saat ditanya Kapten Van Rodjnik, istrinya mengaku mendengar alamarhum anaknya menangis di kamar mandi. Sehingga, ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo.

Sejak peristiwa itu, karena sedih dan merasa kehilangan, ibunya kerap menyanyikan lagu Nina Bobo selama bertahun-tahun, hingga meninggal dunia di tahun 1929. Setelah kematian Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal sendirian di kediamannya.

Sepeninggal kedua orang terdekatnya, konon peristiwa mistis sering menimpa Kapten Van Rodjnik. Beberapa kali, Kapten Van Rodjnik mendengar suara bayi menangis. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur.

Hingga beberapa kali, peristiwa tentang anak kecil menangis terbawa mimpi. Disebut-sebut, tangisan si anak kecil itu adalah Helenina.

Puncaknya pada suatu malam, Kapten Van Rodjnik mendengar tangisan suara anak kecil lagi. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur. Karena diabaikan, Kapten Van Rodjnik dibangunkan oleh tangan anak kecil beumur enam tahun yang menangis.

Diceritakan, anak tersebut membangunkan Kapten Van Rodjnik sambil mengatakan, "Papa.... Kok papa nggak menyanyikan lagu lagi buat Nina?"

Setelah malam itu, pikiran Kapten Van Rodjnik jadi terganggu. Akhirnya, dia selalu menyanyikan lagu Nina Bobo sendirian di kamarnya tiap malam, sampai meninggal.

Sumber : http://wikapedia.heck.in (diolah dari berbagai sumber)

source: http://daerah.sindonews.com/read/927050/29/kisah-misteri-di-balik-lagu-nina-bobo-1416485517
Ternyata, ada kisah mistis di balik popularitas lagu pengantar tidur anak-anak, Nina Bobo. Cerita Pagi akan mengupas kisah misteri lagu yang melegenda di kalangan masyarakat ini.

Judul lagu Nina Bobo diambil dari nama seorang anak perempuan bernama Helenina Mustika Van Rodjnik. Helenina merupakan blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 1871. Ibunya bernama Mustika, berasal dari Tanah Jawa yang berprofesi sebagai penari.

Ayahnya asal Belanda, bernama Kapten Van Rodjnik. Sejak kecil, Helenina dikisahkan selalu susah tidur.

Setiap mau tidur, Helenina selalu berontak dan menangis. Agar dapat tidur, ibunya selalu menyanyikan senandung kecil buatnya. Lambat laun, perilaku ini menjadi kebiasaan setiap hari. Sehingga, setiap akan tidur, Helenina harus dinyanyikan terlebih dahulu. Jika tidak dinyanyikan, hampir dipastikan tidak bisa tidur.

Karena kebiasaan ini, Kapten Van Rodjnik meminta kepada istrinya untuk membuat lirik penenang menjelang tidur, supaya Helenina bisa tidur. Maka, dibuatlah lirik Nina Bobo yang hingga sekarang kerap didengar masyarakat. Pada 1875, Helenina sakit parah akibat demam tinggi.

Akibat penyakit itu, Helenina menangis setiap malam. Lantaran sakitnya yang berkepanjangan, si Ibu setiap malam terus-menerus menyanyikan lagu Nina Bobo, supaya anaknya bisa tidur.

Sampai akhirnya, Helenina meninggal di tahun 1878, saat usianya masih 6 tahun. Keluarga Kapten Van Rodjnik sedih. Ibunya tidak bisa menerima kematian anak kesayangannya itu. Sepekan setelah kematiannya, Kapten Van Rodjnik mendengar istrinya menyanyikan lagu Nina Bobo sendiri di kamar mandi.

Suaranya menggema hingga keluar ruangan. Saat ditanya Kapten Van Rodjnik, istrinya mengaku mendengar alamarhum anaknya menangis di kamar mandi. Sehingga, ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo.

Sejak peristiwa itu, karena sedih dan merasa kehilangan, ibunya kerap menyanyikan lagu Nina Bobo selama bertahun-tahun, hingga meninggal dunia di tahun 1929. Setelah kematian Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal sendirian di kediamannya.

Sepeninggal kedua orang terdekatnya, konon peristiwa mistis sering menimpa Kapten Van Rodjnik. Beberapa kali, Kapten Van Rodjnik mendengar suara bayi menangis. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur.

Hingga beberapa kali, peristiwa tentang anak kecil menangis terbawa mimpi. Disebut-sebut, tangisan si anak kecil itu adalah Helenina.

Puncaknya pada suatu malam, Kapten Van Rodjnik mendengar tangisan suara anak kecil lagi. Namun, dia tidak peduli dan langsung tidur. Karena diabaikan, Kapten Van Rodjnik dibangunkan oleh tangan anak kecil beumur enam tahun yang menangis.

Diceritakan, anak tersebut membangunkan Kapten Van Rodjnik sambil mengatakan, "Papa.... Kok papa nggak menyanyikan lagu lagi buat Nina?"

Setelah malam itu, pikiran Kapten Van Rodjnik jadi terganggu. Akhirnya, dia selalu menyanyikan lagu Nina Bobo sendirian di kamarnya tiap malam, sampai meninggal.

Sumber : http://wikapedia.heck.in (diolah dari berbagai sumber)

source: http://daerah.sindonews.com/read/927050/29/kisah-misteri-di-balik-lagu-nina-bobo-1416485517

Kamis, 22 Oktober 2015

Gloomy Sunday

 Hasil gambar untuk gloomy sunday


Gloomy Sunday
Gloomy Sunday, terkenal sebagai lagu bunuh diri .Setelah mendengar lagu tersebut, siapapun yang mendengarnya akan merasa ingin mengakhiri hidupnya. Ada apa sebenarnya dibalik lagu ini...?

Gloomy Sunday
Lagu Gloomy Sunday yang judul aslinya Szomorú Vasárnap atau dalam bahasa Indonesianya Minggu Yang Kelam tercipta pada tahun 1933 dan merupakan karya dari seorang komposer dan pemain piano autodidak dari Budapest, Hungaria, bernama Rezső Seress. Lagu ini terkenal sebagai lagu pengiring kematian pada era itu, karena banyak yang telah menjadi korban bunuh diri karena seolah-olah terhipnotis setelah mendengar lagu tersebut. Rezső Seress sang penciptanya juga meninggal akibat bunuh diri pada tahun 1968.

Rezső Seress diberitakan bunuh diri pada tahun 1968 di hari Minggu dengan meloncati jendela apartemen dari tempat tinggalnya. Dikatakan, Rezső Seress bunuh diri karena menyadari bahwa setelah Gloomy Sunday meledak jadi hit pertamanya di berbagai negara, dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah lagi bisa menciptakan hit seperti itu untuk yang kedua kalinya. Makanya dia berniat untuk mengakhiri hidupnya. Apakah ada alasan lain dibalik kematiannya...? Who knows....?
Lagu ini telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa seperti Bahasa Inggris, Perancis, Finlandia, dan Spanyol, dan telah dirilis dalam 7 versi oleh 56 penyanyi yang berbeda termasuk diantaranya versi Heather Nova, Bjork, Ray Charles, Sarah Brightman dan Sinead O’Connor, versi Billie Holliday-lah yang membuat lagu ini sangat terkenal dan pada akhirnya menjadi versi standard interpretasi Gloomy Sunday,

Di tahun 1997, Billy Mackenzie penyanyi yang merekam lagu Gloomy Sunday di tahun 1982 juga mati bunuh diri di dekat rumah ayahnya.
Bahkan, katanya apabila lagu Gloomy Sunday ini dimainkan tanpa lirik (suara penyanyi) atau hanya berupa instrumental saja maka pendengarnya akan tertidur berat dan mengalami mimpi buruk yang kelihatan nyata sekali.
Di negeri asalnya sendiri, Hungaria, lagu ini dilarang keras untuk beredar karena telah meyebabkan meningkatnya gelombang bunuh diri di Negara tersebut.
Lagu gloomy sunday sendiri hilang dari peredaran dan menjadi terlupakan, semenjak adanya perang adolf hitler di tahun 1930-an, lagu ini dimusnahkan, dan versi aslinya sudah tidak ada lagi, mengingat banyak yang telah menjadi korban dari lagu ini.

Kamis, 08 Oktober 2015

THE ABANDONED HOSPITAL

THE ABANDONED HOSPITAL
RUMAH SAKIT YANG TERBENGKALAI
90e17f7ca5015effbbb73dee48c1cd7f-orig


    Aku mengambil map berisi catatan pasien ke dalam tanganku untuk melihat apakah ada sebuah telepon yang masuk atau tidak. Begini, aku melakukan hal ini untuk sebuah tantangan.
Ketika aku mulai berpikir sebaiknya aku pulang saja karena tak ada sesuatupun yang terjadi, lampu senterku tiba-tiba mati dan terdengar suara yang keras, “THUD!” dari tengah kegelapan.
Tiba-tiba saja senterku menyala dan salah satu temanku melihat ke arah belakangku dengan wajah ketakutan. Beberapa saat kemudian, kamipun berpencar-pencar seolah-olah ada “sesuatu” yang mengejar kami. Aku tak tahu apakah sesuatu telah terjadi, namun aku terlalu takut untuk menoleh ke belakang dan ikut berlari.
Aku kembali ke tempat dimana kami meninggalkan mobil kami, tapi ...
“Sialan! Orang macam apa yang meninggalkan temannya seperti ini?” mobil itu sudah menghilang bersama teman-temanku yang lain, “Sial! Berarti aku harus berjalan pulang!”
Aku berjalan sambil menyeret kakiku. Mungkin karena aku belum pernah berlari sekencang itu seumur hidupku sehingga tubuhku kelelahan. Namun tubuhku terasa berat, seolah-olah ada yang berpegangan kepadaku.
Apa aku kesurupan? Tunggu, apa yang barusan kukatakan? Jangan berpikir yang aneh-aneh! Aku hanya ingin segera kembali ke rumah dan beristirahat. Aku masih memegang map berisi catatan pasien dari rumah sakit tersebut.
Akhirnya aku tiba di rumah.
Huh? Ponselku tak ada. Apakah aku menjatuhkannya di rumah sakit itu? Serius, ini tidak lucu! Aku merasa terlalu takut untuk kembali ke sana.
Tiba-tiba aku melihat lampu merah berkedip. Seseorang meninggalkan pesan di mesin penjawab telepon.
Buku kudukku mulai berdiri. Urban legend mengatakan jika kamu mengambil sesuatu dari rumah sakit itu, maka kamu akan menerima telepon dari para “penghuni” rumah sakit itu yang akan meminta kembali barang apapun yang kamu ambil.
Apa ini sungguhan?
Dengan gemetar aku menekan tombol “play”.
“Hei, apa kau baik-baik saja? Telepon aku segera jika kamu menerima pesan ini!” ternyata itu dari salah satu temanku.
“Hahahahaha...” aku tertawa. Aku tahu urban legend itu cuma bohongan.
Aku segera mengangkat telepon dan menghubungi temanku itu.
“Hei, apa yang kalian pikirkan? Kalian barusan meninggalkanku sendirian di sana!” seruku marah.
“Ah, kamu baik-baik saja. Aku lega ...” temanku itu kemudian terdengar sedang berseru kepada teman-teman kami yang lain yang juga ikut tantangan itu, “Hei, dia baik-baik saja.”
Aku mulai kesal, “Memangnya apa yang tadi kalian lihat sampai kalian lari ketakutan seperti itu?”
“Hah, kau tidak melihatnya? Serius?”
“Aku lari dari sana begitu melihat kalian juga berlari. Aku terlalu takut untuk melihat ke belakang. Kakiku sampai sekarang sakit gara-gara berlari tadi.”
“Ah, masa kau lupa? Tadi ada sesuatu yang menarikmu, mungkin karena itu kakimu terasa sakit. Tidak ada luka lebam atau apa kan?”
“Apa? Apa maksudmu? Tidak ada yang menarikku, kok!”
Dia kemudian menjelaskan bahwa saat lampu senter kami mati, terdengar suara “Thud!” yang keras dan begitu lampu senter menyala kembali, mereka melihat aku sudah terbaring di lantai dengan puluhan tangan muncul dari lantai, menarik tubuhku erat-erat.”
“Apa?” aku sama sekali tak ingat kalau aku terjatuh tadi. Apa mereka sedang mengerjaiku?”
Setelah menutup telepon, aku terus memikirkan apa yang baru saja terjadi. Namun aku sama sekali tak mengerti.
“Ring ring ring! Ring ring ring!”
Aku segera mengangkat telepon itu, “Hei, apa lagi?”
“Halo, ini dari rumah sakit.”
“Apa? Apa ini semacam lelucon? Ini sama sekali tidak lucu!”
“Ini dari rumah sakit.”
Sial! Apa ini semua serius?
Mataku menatap ke arah map catatan pasien yang kubawa ke rumah bersamaku. Aku mendapatkan perasaan tak enak...perasaan yang sungguh tak enak.
Aku merasa bulu kudukku berdiri dan segera aku merasa dalam kesulitan.
“Ma...maafkan aku...” jawabku ketakutan, “Kumohon maafkan aku....aku akan segera mengembalikan catatan pasien yang aku ambil. Aku sungguh minta maaf.”
“Tidak...kami tidak memerlukan catatan itu Pak.”
“Maafkan aku, aku takkan melakukannya lagi! Kumohon, maafkan aku! Maafkan aku!”
“Tolong datang ke rumah sakit sesegera mungkin Pak.”
“Maafkan aku...maafkan aku...” tanpa sadar aku mulai menangis.
“Pak, anda meninggalkan sesuatu di rumah sakit, jika kami tidak salah. Tolonglah segera datang ke rumah sakit kami. Kami sangat ingin bertemu dengan anda segera.” Telepon itupun ditutup.
Sial, aku tak bisa lari lagi. Aku menyiapkan diriku untuk hal terburuk yang bisa terjadi. Mungkin mereka akan mengatakan bahwa aku lupa untuk menyerahkan hidupku pada mereka atau hal-hal mengerikan semacam itu.
Aku tak bisa kabur. Tak ada siapapun yang bisa menyelamatkanku. Tak ada jalan lain ...
Waktu berjalan dengan sangat cepat dan akupun tiba di rumah sakit malam itu.
Seorang suster berdiri sendirian di tengah sebuah lobi yang luas. Satu-satunya yang kuperhatikan saat itu bahwa ia masih sangat muda dan manis. Yah, bahkan dalam situasi gawat seperti inipun, hanya hal semacam itu yang bisa kupikirkan.
“Saya datang untuk mengambil...apapun yang saya tinggalkan di sini...” ucapku gemetar.
“Barang anda yang hilang ada di sini.” dia mengangkat sebuah telepon genggam dan menunjukkan kepadaku.
“Ah, itu telepon saya! Saya pikir saya menjatuhkannya di sini... Apa maksud anda barang yang tinggalkan adalah...ponsel ini?”
“Ya, Pak.”
Aku menghela napas lega setelah menyadari situasinya tak seburuk yang aku duga.
“Terima kasih! Terima kasih banyak!” aku kemudian menyadari bahwa aku masih memegang map catatan pasien milik mereka, “Oh ya, ini milik anda! Maaf saya tadi mengambilnya.”
“Tapi kami benar-benar tak membutuhkannya Pak.” Saat ia mengatakannya, ia menjatuhkan map tersebut ke lantai dan tiba-tiba sesuatu muncul dari bawahku, menggapai dan menarikku hingga aku terjatuh.
“Apa?”
Begitu aku sadar, aku sedang terbaring di lantai dan puluhan tangan tengah menahanku di situ.

sumber:mengaku backpacker

VIDEO CHAT

Hasil gambar untuk gambar creepypasta video chat


   Suatu hari, ketika aku pulang dari sekolah,aku menemukan sebuah catatan dari orang tua ku yang mengatakan bahwa mereka telah pergi keluar dan tidak akan kembali sampai akhir pekan. Aku tidak punya banyak pekerjaan dirumah, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kamar ku dan membuka laptopku. Setelah browsing internet aku mulai bosan dan memutuskan mencari situs untuk video chat

   Bertemu dengan beberapa orang aneh dan tidak berguna ,aku mencoba untuk menemukan seseorang yang bisa aku ajak untuk melakukan percakapan seru. Ketika aku hendak menyerah ,ada seorang gadis cantik muncul di layar. Dia tampak seperti sedang menangis dan dia meletakan tangan di depan mulutnya ,seolah olah dia sedang berusaha untuk menjaga dirinya untuk tidak membuat kebisingan. Ketika aku melihat lebih dekat ,aku bisa melihat ketakutan dimatanya.

Dia mulai mengetik..

Stranger 1: Tolong bantu aku!

Stranger 2: Apa yang terjadi?

Stranger 1: Cepat panggil polisi!

Stranger 2: Apa? Mengapa?

Stranger 1: Ada orang asing dirumahku

Stranger 2: Apakah ini semacam lelucon?

Stranger 1: BUKAN! Cepat kau harus membantu aku!

Stranger 2: OK! OK!.. Aku akan membantumu

Stranger 1: Cepat panggil polisi untuk datang kerumah ku

Stranger 2: Mengapa kau tidak menelpon mereka sendiri?

Stranger 1: Ponselku mati . Aku sendirian ,seseorang telah masuk kerumah ku. Aku mendengar dia datang menaiki tangga jadi aku bersembunyi di dalam lemari. Aku sedang menggunakan laptop saat itu. Halaman pertama yang terbuka adalah chatroom ini. Kau adalah orang pertama yang terhubung kepadaku. Cepatlah ,kau harus percaya padaku!

Stranger 2: Apakah kau yakin ini bukan lelucon?

Stranger 1: Aku serius

   Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Semua hal bisa saja adalah sebuah lelucon. Tetapi bagaimana jika gadis ini betul betul butuh bantuanku? Aku tidak bisa hanya mengabaikannya. Aku memutuskan bahwa tidak ada lagi yang bisa aku lakukan, aku harus menelpon polisi.

Stranger 2: OK aku akan memanggil polisi untukmu . Berikan aku nama alamatmu..

Stranger 1: Nama ku Linda, alamatku adalah..

   Sementara dia sedang mengetik ,aku sudah menghubungi layanan darurat di ponselku. Ketika aku melihat alamat yang dia kirimkan, ponselku tergelincir dari jari jari ku dan pecah dilantai.

Itu adalah alamat rumahku.

Aku merasa ketakutan dan gemetar.

Aku hanya bisa duduk disana ,menatap gambar gadis itu di webcam. Matanya memohon kepada ku untuk membantunya. Air matanya mengalir dipipinya.

Perlahan-lahan ,aku menoleh dan menatap lemari disebelah tempat tidurku. Jantungku berdetak cepat ,keringat dingin turun dari dahiku.

   Dengan tangan gemetar ,aku mengambil laptop ku dan mendekati lemari. Lantai tiba tiba berderit ketika aku sudah berada dekat lemari. Dalam video chat ,aku bisa melihat gadis itu tiba tiba tersentak seakan dia mendengar sesuatu. Dia menutup mulutnya ,menggigil ketakutan.

   Aku mengulurkan tangan dan meraih pegangan pintu lemari . Gadis itu masih dalam video chat,gemetar dan menangis. Mencengkram pegangan lemari itu dengan erat,dalam satu gerakan cepat aku menarik pintu lemari itu hingga terbuka.

   Dari dalam lemari,aku mendengar jeritan ketakutan. Tetapi lemari itu kosong ,ketika aku melihat kembali pada layar laptopku, gadis itu terputus dari video chat.
Seluruh kejadian membuatku tercengang sehingga aku tidak bisa tinggal dikamar tidurku begitu lama. Aku pergi tidur di sofa di lantai bawah.

   Keesokan paginya ,orang tuaku telah kembali. Aku mengatakan kepada orang tuaku apa yang terjadi. Ibu ku hanya menertawakannya, tapi ayahku sangat penasaran. Ia mengatakan bahwa ia akan menanyakan hal itu kepada para tetangga.

apa yang dia dapat sangat membuatku ketakutan

   Bertahun tahun sebelumnya ,telah ada sebuah keluarga yang tinggal dirumah yang sekarang aku tempati. Seorang pria dan istrinya serta putri remaja nya . Suatu malam ,ketika orang tua sang gadis pergi keluar, penyusup tiba tiba masuk kedalam rumah. Ketika sang orang tua pulang, mereka menemukan putri mereka di lemari kamar tidur.

Dia telah ditikam sampai mati

Pembunuhnya tidak pernah di temukan

Dan nama korbannya adalah LINDA..